Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > Kolaborasi Kemenpar dengan Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Wisata

Kolaborasi Kemenpar dengan Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Wisata

Gaya hidup | 30 menit yang lalu
Editor : Yusraism

BAGIKAN :
Kolaborasi Kemenpar dengan Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Wisata

KABARINDO, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui sinergi program dan kegiatan untuk mendorong pengembangan dan penyelenggaraan wisata kesehatan di Indonesia.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Jumat (21/11/2025), di Kantor Kemenkes, Jakarta.

“Kerja sama ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pariwisata sekaligus menegaskan komitmen menghadirkan wisata kesehatan yang berkualitas, berkesinambungan, dan berdaya saing,” kata Menpar Widiyanti, dikutip dalam laman Kemenpar. 

MoU tersebut menjadi dasar kolaborasi di berbagai bidang, mulai dari penyusunan kebijakan dan program wisata kesehatan; peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM); pertukaran serta pemanfaatan data dan informasi; pengembangan investasi dan pemasaran layanan kesehatan; hingga pembentukan kelompok kerja pariwisata kesehatan.

Menpar Widiyanti menjelaskan Indonesia memiliki potensi besar dalam wisata kesehatan. Setiap tahun sekitar 2 juta WNI melakukan wisata medis ke luar negeri, menyebabkan potensi kebocoran devisa hingga 6 miliar dolar AS. 

Peluang ini menjadi ruang strategis bagi Indonesia untuk menyediakan layanan kelas dunia di dalam negeri, sekaligus memperkuat ekosistem layanan kesehatan nasional.

Pada sektor wellness tourism, Indonesia memiliki kekuatan intrinsik dari tradisi herbal, praktik pemulihan tubuh dan pikiran, serta keragaman bentang alam. 

Nilai pasar wellness Indonesia mencapai 56,4 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 6,65 persen pada 2019–2023. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang tumbuh tercepat di Asia Pasifik.

“Kekuatan pasar wellness yang terus meningkat perlu dimanfaatkan sebagai momentum percepatan pengembangan medical dan wellness tourism,” ucap Menpar.

Kemenpar akan terus memperkuat pengembangan paket wisata kesehatan berbasis layanan unggulan rumah sakit, memperluas promosi fasilitas medis, serta memfasilitasi kemitraan antara rumah sakit, industri pariwisata, dan penyedia layanan perjalanan.

Melalui sinergi dengan Kemenkes, kedua kementerian menargetkan penyusunan peta jalan (roadmap) wisata kesehatan yang lebih terarah serta pembentukan kelompok kerja yang memastikan pengembangan berjalan end to end dan lintas sektor secara efektif.

Kedua kementerian juga akan memperkuat kurasi dan promosi layanan wisata kesehatan, termasuk penetapan standar pelayanan dan pengembangan produk prioritas. “Termasuk penyelenggaraan forum industri dan investasi untuk memperkuat ekosistem pendukung sektor,” kata Menpar.

Ia optimistis bahwa peningkatan fasilitas dan layanan medis yang dijalankan Kemenkes akan mendukung upaya peningkatan indeks daya saing pariwisata nasional (TTDI). Menpar berharap Indonesia bisa naik dari peringkat 22 ke peringkat 20, bahkan menembus 10 besar dunia.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi penguatan kerja sama ini dan menegaskan integrasi pariwisata dan kesehatan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. (Karmila


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER